Tepat setahun aku berkelana dan memulai petualangan baru. Hidup yang lebih menantang dan perjalanan yang pasang surut tiada habisnya. Memulai sesuatu yang sebelumnya pernah aku rangkai. Menyusun sebuah asa tentang berbagai hal indah di masa depan.
Setahun ini, aku menjadi seseorang yang sama namun dengan petualangan yang berbeda. Aku berkelana menjauh dari keluarga dan orang tua. Menjauh dari kenyamanan yang selalu aku dapatkan, dan menjauh dari perasaan dekat dan kemudahan tentang segala hal.
Semua berawal dari sebuah mimpi di masa lampau, di kala semua anak kecil di dunia ini memimpikan kehidupan yang indah, aku pun sama. Aku mencita-cita hal yang tak jauh berbeda dengan anak kecil yang lain. Menjadi sosok yang bermanfaat dan memiliki pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.
Tak sedikit mimpiku kala itu. Aku panjatkan dalam setiap untaian doa. Bukan satu atau dua, lebih dari itu, mimpi-mimpi itu dengan seiring berjalannya waktu menjadi alur hidupku yang penuh dengan warna.
Tak sedikitpun aku ragu dengan mimpi-mimpiku, namun yang namanya hidup semua tidak akan pernah semudah dengan apa yang kita cita-citakan. Mungkin, merencanakan adalah hal termudah dalam hidup, namun realitas terkadang terlalu jujur dan menampar yang kemudian menyadarkan bahwa “Jangan mimpi-mimpi terlalu tinggi”.
Aku mungkin menjadi satu dari sekian banyak pilihan yang terpilih. Terkadang aku juga masih merenungi, mengapa semuanya bisa berjalan hingga sejauh ini. Aku masih bertanya dan terus mencari jawaban, dan ataukah mungkin setiap doa-doa yang terucap itu adalah awal dari terbukanya jalan untuk masa depan. Aku tak tahu, tapi mungkin saja iya.
Perjalanan hidup seringkali menemui banyak persimpangan, dengan pilihan yang tak bisa kita duga. Terkadang, pilihanku menjadi boomerang. Seolah semua berbalik dan memintaku untuk untuk tetap diam dan membisikan banyak hal yang tak ingin aku dengar. Ada kalanya, aku bersimpuh, pasrah, dan kehilangan arah. Namun, pada akhirnya semua itu menjadi alasan atas semua keresahan agar aku tetap tegar.
Bukan tanpa alasan, bahwa semua ini adalah takdir tuhan. Semua mimpi yang aku rangkai sedari awal pada suatu waktu pasti akan mencapai satu peraduan. Entah itu baik atau buruk semua kembali pada apa yang kita percayai. Mungkin akan terdengar sangat naif, namun alasan apa lagi yang harus aku pijak?
Selepas setahun bukan waktu yang sebentar, selepas setahun menjadi penanda awal hidupku yang baru. Petualangan ini tak sepantasnya aku ukir dengan dengan berantakan. Sudah selayaknya semua perjalanan yang telah tertulis ini aku rangkai dan aku bingkai dengan kenangan yang indah, berwarna, dan penuh makna.
